Sabtu, 16 Februari 2013


Penantian Sebuah Kepastian

            Tiada seorang pun di dunia ini yang ingin ataupun rela menghabiskan waktunya untuk menanti suatu hal yang belum pasti. Kepastian yang jelas itulah yang setiap orang inginkan. Bahkan kita sendiri menginginkan suatu kepastian yang jelas bukan hanya penantian yang tidak berujung sebuah kepastian yang jelas.
            Dalam urusan percintaan banyak orang yang menanti dan menginginkan kepastian yang jelas dari pasangannya. Bukan hanya dalam urusan percintaan saja yang dibutuhkan sebuah kepastian yang jelas akan tetapi semua hal dalam kehidupan. Kepastian yang jelas merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan setiap orang. Karena dengan kepastian yang jelas dapat membuat sebuah penantian berujung dengan pengakhiran yang jelas.
            Kepastian ini pula yang dinantikan oleh seorang gadis yang periang sebelum suatu hal membuatnya menunggu untuk sekian lama. Gadis ini bernama Renata Jasmine atau yang sering disapa Rere. Rere merupakan gadis yang sangat baik bahkan periang dari gadis-gadis sebayanya. Ia tidak pernah merasa sedih atau bahkan terlihat murung.
            Ia selalu tersenyum dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari dan senyumnya itu tulus tanpa ada suatu hal yang menyakitkan hatinya. Ia bahkan selalu menghabiskan waktunya bersama teman-temannya. Rere bukanlah tipe anak yang pendiam, dia bahkan tidak mengenal hari tanpa berbicara dengan seorang pun. Ia juga merupakan anak yang berprestasi. Tak jarang ia mendapatkan peringkat di kelas.
            Hingga pada suatu saat, semua itu berubah. Rere menjadi anak yang pendiam dan tak jarang terlihat murung dan sedih. Hal itu terjadi semenjak ia mengenal seorang laki-laki dan ia jatuh hati kepadanya. Ia tidak ada henti-hentinya memikirkannya sepanjang waktu. Rasa ketertarikannya kepada anak laki-laki itu berubah menjadi rasa sayang yang amat sangat.
            Ia merasa hidupnya akan terasa lebih berarti jika anak laki-laki tersebut hadir dalam kehidupannya dan menemaninya setiap saat. Ia berharap suatu hari nanti anak laki-laki itu dapat menjadi salah satu bagian dari hidupnya. Ia memang masih terlihat senang ketika tiada suatu hal buruk terjadi padanya atau tepatnya hubungannya yang sedang terjalin antara Rere dengan anak laki-laki itu.
            Anak laki-laki itu bernama Rio Yusuf Sutanto atau yang lebih dikenal dengan nama Rio. Ia merupakan anak kelas 11 ipa 1 atau lebih tepatnya kaka kelas Rere di sekolah. Ia tertarik kepadanya ketika ia sedang mengerjakan tugas di lantai 2. Ketika ia sedang mengerjakan tugasnya, Rio turun dari lantai 3 dan hendak pulang. Pertama-tama Rere hanya tertarik dengan penampilannya, namun karena ia penasaran dengan anak laki-laki itu, ia mencari tahu tentang dirinya. Ia bahkan tak segan mendekati salah seorang kaka kelas lainnya untuk mencari informasi tentangnya. Karena Rere merupakan anak yang pandai, maka ia mendapatkan informasi mengenai anak laki-laki itu dengan cepat. Ia pun mendapatkan nomer teleponnya.
            Ia malu untuk menyapa anak laki-laki tersebut bahkan ia malu untuk berbicara dengannya. Akhirnya ia memutuskan untuk menyapanya melalui sms. Rere menyiasati cara untuk dapat berbicara dengannya. Ia berpikir beribu-ribu kali untuk mendapatkan topik yang tepat untuk dapat dibicarakan dengan anak laki-laki tersebut. Ketika itu sekolah Rere akan mengadakan suatu acara pensi, maka ia memilih topik itu untuk dibicarakan dengannya. Ia pun menyegerakan mengirimnya sms dan dengan segera ia mendapatkan balasan sms darinya. Ia merasa sangatlah senang ketika smsnya di balas oleh anak laki-laki itu.
            Ia tak henti-hentinya menghujani anak laki-laki itu dengan sms. Sampai akhirnya, seorang lelaki yang masih ada hubungan teman dengannya memberitahukannya “Rere orang yang suka mengirimimu sms merupakan anak kelas 10 yang menyukaimu. Ia tertarik denganmu.” Ketika itu Rio sedang bersama anak laki-laki yang memberitahukannya tentang hal itu. Rio pun senang mendegarnya. Ia pun selalu membalas sms yang dikirim oleh Rere, begitu pula Rere.
            Ia tak ada hentinya mengirimi sms kepada Rio. Hingga suatu saat, ia menyadari bahwa Rio ternyata juga menyukai dirinya. Ia mengetahui hal itu dari cara ia berbicara kepadanya. Dia selalu menunjukan rasa perhatiannya dan kasih sayangnya kepada Rere. Akan tetapi Rere tidak tahu pasti mengenai hal tersebut hingga pada akhirnya ia datang kepada salah seorang temannya yang dapat meramal. “Kamu memang benar akan perasaan itu. Rio memang menyukaimu, akan tetapi tunggu pada saatnya hingga ia menyatakan rasa ketertarikannya kepadamu.” Jelas temannya. “Benarkah? Kapan tepatnya? Atau sampai berapa lama aku harus menunggu?” tanya Rere. “Bersabarlah, jika sudah pada waktunya ia harus menyatakan hal itu kepadamu, ia pasti akan melakukannya” sembari menenangkan rasa penasaran Rere.
            Ia mengikuti pesan temannya itu. Ia menunggu dengan sabar sampai ia mengatakannya. Dua bulan sudah ia menanti atas kepastian itu akan tetapi ternyata kepastian yang ia dapatkan merupakan kepastian yang tidak jelas. Karena setelah ia kembali lagi untuk menanyakan tentang hal yang sama kepada temannya, Rio ternyata sudah mempunyai seorang pacar. Rere yang mengetahui hal tersebut terkejut dan seketika jatuh dalam kesedihan yang dalam. Tak disangka orang yang selama ini ia harap-harapkan untuk dapat mengisi hari-harinya ternyata hanya sebuah harapan yang tidak menjaminnya suatu hal yang indah. Penantiannya selama ini tidaklah membuahkan hasil yang baik.
            Semenejak itu, Rere menjadi anak yang pemurung dan pendiam. Walaupun ia tetap menunjukan senyumnya kepada orang-orang, ia merasa sangat sedih. Senyumnya merupakan senyuman palsu. Senyuman yang hanya dimanfaatkannya untuk menutupi kesedihan dan permasalahan yang sedang dihadapinya. Kini Rere menjadi anak yang tidak terlalu banyak berbicara seperti biasanya dan juga Rere tidak seriang dahulu. Kesedihan itu menimbulkan dampak yang luar biasa bagi Rere sendiri. Ia tak dapat melakukan apapun selain berdoa untuk dapat selalu tegar dalam menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Ia juga tak lupa berdoa untuk meminta sebuah keajaiban datang kepadanya. Keajaiban itu merupakan Rio yang dapat bersamanya sesuai harapannya suatu hari nanti. Hingga saat ini Rere masih menanti akan kepastian yang pasti.

Senin, 04 Februari 2013

Cerpen edisi 2


Keinginan yang Tercapai
            Semenjak kepergian kakanya untuk bersekolah di Jerman, Talita Rossie atau yang sering disapa oci merasa kesepian. Sehingga ia menginginkan untuk mengikuti jalan kakanya untuk bersekolah di luar negeri juga. Kebetulan ia mempunyai saudara yang tinggal di Perancis dan ia juga juga menyukai negara tersebut.
            Ia masih ingat sekali kapan ia terakhir kali bertemu kakanya. Selama kakanya masih bersamanya, ia selalu merasa gembira karena kakanya selalu mewarnai hari-harinya. Walaupun kakanya sangatlah menyebalkan, tetapi dia sangat menyayangi Oci. Oci merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan Oci juga merupakan adik kesayangan Alex atau kakanya.
            Alex merupakan kaka yang penyayang dan pintar. Oci selalu dibantu mengerjakan pr-nya oleh Alex. Ketika Oci mengalami kesulitan dalam memahami pelajarannya, Alex selalu datang menghampirinya untuk membantunya memahami pelajaran Oci. Tak jarang setiap kali ulangan Oci mendapat nilai yang sempurna. Oci juga sering menjadi juara kelas.
            Akan tetapi, sekarang semuanya telah berubah. Sudah 1 tahun sudah Alex meninggalkannya bersama orang tuanya di Indonesia. Tiada lagi orang yang dapat menghiburnya. Ketika ia mengalami kesulitan, tiada lagi yang dapat membantunya. Orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, membuat Oci tambah merasa kesepian.
            Oci merupakan anak rumahan, ia jarang pergi keluar rumah untuk bermain bersama teman-temannya. Ia lebih sering mengahabiskan waktunya di rumah untuk mengarang sebuah cerita dan belajar bahasa asing. Ia juga suka menggambar anime jepang. Itu semua ia lakukan semata-mata untuk menghilangkan rasa jenuhnya di rumah.
            Ia memiliki sahabat bernama Laura, tetapi dua bulan yang lalu ia pergi meninggalkannya akibat kecelakaan mobil yang dialaminya. Oci sangatlah sedih karena ditinggalkan olehnya. Laura merupakan sahabat yang selalu menemani Oci baik di sekolah maupun di rumah. Ia selalu menghibur Oci atas kepergian kakanya ke Jerman. Semenjak kepergian Laura dan kakanya, Oci menjadi anak yang pendiam.
            Suatu hari, ketika Oci pergi bersama teman-temannya untuk mengerjakan tugas kelompok. Alex pun pulang, ia membawa banyak oleh-oleh. Tetapi tak disangka tak ada orang di rumah. Ia pun sedikit kecewa tetapi ia memakluminya karena semua orang di rumah sibuk, apalagi Oci yang sudah duduk dibangku SMA kelas 3. Pastinya ia sudah sangat sibuk mengurusi urusan sekolahnya dan ia sebentar lagi akan masuk bangku kuliah.
            Di saat itu, Alex masuk ke dalam kamar Oci dan tepat di atas meja belajarnya, ia menemukan sebuah buku diary milik adiknya. Ia membuka buku diary itu dan membacanya, ia terhanyut dalam kisah hidup adiknya itu. Saat itu juga, Alex menemukan cerita sedih yang menyangkut dirinya dalam kisah itu. Dengan seketika, ia pun dapat merasakan kesedihan yang sama persis di rasakan adiknya itu. Ia bahkan makin sayang adiknya itu. Semakin ia terhanyut dalam kisah hidup adiknya itu, ia tidak menyadari kepulangan adiknya itu. Ia sadar ketika adiknya sudah membuka pintu kamarnya. Di saat yang bersamaan Oci dan Alex kaget akan kehadiran diri mereka masing-masing. Ketika itu juga Alex mendatangi Oci dan ia langsung memeluknya dengan erat. Ia pun berkata “aku rindu denganmu Oci. Sudah satu tahun lebih aku meninggalkanmu, dan aku tidak tahu kalau kamu bahkan merasa sangat kesepian. Aku minta maaf karena telah meninggalkanmu,dik.” Oci pun kaget karena tiba-tiba kakanya itu memluknya. Ia hanya dapat menatap kakanya dengan perasaan tidak percaya karena dia sudah dapat merelakan orang-orang yang disayanginya pergi.
            Oci pun hanya dapat bertanya-tanya penasaran “apakah kau ini bener benar Alex?  Jika iya sejak kapan kamu di sini? Bukankah kamu sedang berada di Jerman?”. Alex yang mendengarnya sedikit aneh karena mengapa Oci sampai dapat bertanya hal tersebut? Alex pun akhirnya menjawab pertanyaan Oci “iya adikku, aku ini Alex dan aku adalah kakamu. Aku tidak tahu sudah berapa jam aku berada di sini tapi yang pastinya aku baru sampai ke sini hari ini. Aku kembali ke sini karena aku rindu mama,papa, dan kamu Oci. Namun, dengan berat hati aku akan meninggalkanmu lagi. Aku harus kembali ke Jerman untuk melanjutkan kuliahku. Meskipun, aku hanya sebulan di sini tapi aku sangat senang dapat melihatmu baik-baik saja dan dapat melepas rindu.” “Aku sangat senang kamu dapat kembali lagi Alex, kau tahu sudah sangat lama kau meninggalkan kami terutama aku di sini. Aku merasa sangat kesepian karena biasanya kamu selalu menggangguku dan ya.. setidaknya aku tidak merasa sangat kesepian ketika kau meninggalkanku. Memangnya kapan kamu akan kembali ke Jerman?” tanya Oci. “Hari kamis bulan depan. Tenang setelah aku menyelesaikan kuliiahku aku akan kembali lagi dan akan tinggal bersamamu lagi di rumah ini.” Sahut Alex. “Ah... aku tidak peduli, lagipula aku akan mengikuti jejakmu. Aku akan kuliah di Perancis. Aku sudah menghubungi paman Louis dan aku sudah menanyakan beliau mengenai universitas yang berkualitas yang tentunya aku akan menjadi salah satu mahasiswi di situ. Aku juga akan sering menghabiskan waktuku bersama Lily dan kakanya yang tampan tentunya.” Jawab Oci genit. “Kamu itu dari dulu masih saja sama.” Cetus Alex.
*****
            Oci pun lulus dari bangku SMA dengan nilai yang tinggi. Ia sangatlah senang atas nilai kelulusannya yang tinggi karena ia pastinya dapat masuk ke universitas di Perancis dengan mudah. Ia sangatlah bersyukur, ia langsung mengabari paman Louis kalau ia jadi masuk ke universitas yang telah dipilih oleh pamannya itu.
            Dua minggu setelah itu, terjadi sebuah kecelakaan pesawat yang menewaskan ayahnya. Ia sangatah sedih karena hanya ayahnyalah yang dapat menjadi salah satu harapannya untuk dapat membiayai kuliahnya di Perancis. Ibunya yang hanya bekerja sebagai seorang entertainment tidak dapat menjamin biaya kuliahnya di Perancis. Karena selain ibunya sudah cukup tua, stasiun TV dimana tempat bekerja ibunya mengalami kebangkrutan sehingga pemilik stasiun TV tersebut harus menutup stasiun TV tersebut karea tidak bisa mengatasi kerugian yang melandanya.
            Ia cukup terpukul akan hal ini. Ia tak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa. Ia mencoba menghubungi Alex, tetapi ia berpikir kalau Alex juga sebenarnya membutuhkan biaya untuk membayar kuliahnya di Jerman. Alex yang sekarang  di semester 6, pasti sangatlah sibuk dengan urusan kuliahnya di tambah lagi dengan kepergian ayah yang mendadak pastinya akan membebani pikirannya. Ia sangat ingin kuliah di Perancis, tetapi dengan musibah yang melandanya pasti tidak mungkin ia dapat mewujudkan keinginannya.
            Setiap hari, ia berdoa dan berdoa, ia meminta agar dapat terwujudkan keinginannya untuk kuliah di Perancis. Selama 1 bulan lebih ia berdoa dan meminta, akhirnya keinginannya terkabul. Suatu hari, ketika ia pergi ke salah satu universitas di Indonesia, ia menemukan selembar brosur yang menawarkan beasiswa kuliah di Perancis. Ia sangatlah bersyukur karena bisa mendapatkan brosur yang menawarkan beasiswa kuliah di Perancis.  Di selembar brosur itu tertera syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Perancis, yaitu harus lulus sekolah menengah atas/sederajat, menguasai bahasa perancis, mengetahui letak geografis dan sejarah negara Perancis.
            Dengan membaca syarat yang tertera di brosur tersebut. Ia yakin bisa mendapatkan beasiswa kuliah di Perancis karena semua persyaratan tersebut telah dipenuhinya. Pada suatu hari atau tepatnya penyeleksian mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa, ia lulus dari seleksi tersebut dan ia akhirnya mendapatkan beasiswa itu. Ia akhirnya dapat berkuliah di Perancis.
            Dua bulan kemudian setelah ia mendapatkan beasiswa tersebut, ia mengabari kakanya kalau ia sedang berada di Perancis dan kuliah di sana. Kakanya yang mendengar kabar tersebut sangat gembira karena pada akhirnya Oci dapat berkuliah di Perancis. Ia pun tinggal bersama paman Louis, Lily, dan Theo.
            Menjelang wisuda, Oci, paman Louis, mamanya, dan Lily datang ke Jerman untuk menghadiri acara wisuda Alex. Mereka sangatlah senang karena akhirnya Alex dapat menyelesaikan kuliahnya dan mama pun akan ada yang menemani di rumah selepas kepergian Oci ke Perancis. Alex pun menitip pesan kepada Oci dan ia berkata “dan sekarang giliran kamu yang berjuang Oci. Kamu harus lulus kuliah sebaik mungkin di Perancis jangan kecewakan kami di sini.” Oci pun menjawab “iya ka, baiklah. Aku akan berkuliah dengan baik dan aku tidak akan mengecewakan kalian.”
            Akhirnya, Alex pun dapat membangun sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Oci dapat berkuliah di Perancis tanpa ada hambatan. Kehidupan mereka kembali seperti semula. Sang mama tidak merasa kesepian lagi karena kini Alex sudah kembali dan tinggal bersamanya. Oci pun sekarang menjadi mahasiswi terbaik di universitasnya. Selain itu ia selalu mendapat nilai yang baik dalam segala mata kuliahnya.

Minggu, 03 Februari 2013

Cerpen

Kenangan dan Harapan
          Enam tahun sudah gadis cantik ini berada di Inggris, tepatnya di kota Birmmingham. Kelly Isabelle Lundertown atau yang sering di sapa Kelly. Ia merupakan gadis berumur 17 tahun yang berdarah campuran Indonesia-Inggris-Perancis. Ia berkebangsaan Indonesia meskipun ia sangat sering berada di luar negeri daripada di Indonesia.
          Semasa kecilnya Kelly selalu pergi kedua negara. Ia pernah tinggal di Perancis ketika berumur 3 tahun. Lalu, ia kembali ke Indonesia  ketika berumur 5 dan tinggal di sana selama 6 tahun. Ketik ia berumur 11 tahun, ia harus ikut dengan ayahnya untuk tinggal di Inggris selama 6 tahun. Ia sangat menikmati hari-harinya di inggris. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berpergian keluar bersama teman-teman sebayanya.
          Kehidupan Kelly sangatlah sempurna ketika ia berada di Inggris. Ia memiliki teman yang banyak dan juga seorang pacar yang sangat setia dan sayang kepadanya. Ia merupakan gadis yang paling riang bahkan mungkin di kota Birmmingham itu sendiri. Meskipun Kelly pernah mendapatkan masalah dalam hidupnya, tetapi ia dapat mengatasinya dan menyelesaikannya dengan mudah dan cepat.
          Kelly juga merupakan gadis yang pintar. Ia selalu mendapatkan prestasi dan bahkan pernah diundang di berbagai seminar di sekolah-sekolah di Inggris. Orang tua Kelly merupakan orang yang sibuk karena mereka harus mengurusi bisnis yang sedang mereka jalani. Ayahnya merupakan pemilik perusahaan yang cukup terkenal di Inggris, sedangkan ibunya merupakan pemilik restaurant terbaik di Inggris dan juga sudah membuka cabang di mana-mana.
          Walaupun orangtuanya sangatlah sibuk, tetapi mereka masih menyempatkan waktunya untuk Kelly. Ketika Kelly berumur 12 tahun, ia memiliki seorang adik bayi yang bernama Tom Llyod Stuntson atau yang sering dipanggil Tom. Setelah memiliki adik, Kelly lebih banyak menghabiskan waktunya bersama adiknya. Ia yang mengurusi Tom sampai tom berumur 5 tahun. Ia sangatlah menyayangi adiknya Tom meskipun ketika Tom berumur 3 tahun sangatlah nakal dan selalu menjahilinya.
          Pada suatu hari, ketika kelly berumur 15 tahun, ia bertemu dengan seorang anak laki-laki. Ia merupakan anak baru di sekolahnya dan ia murid pindahan dari salah satu sekolah ternama di kota Oxfordshire. Ia bernama Liam Willson Ketika itu Kelly terpanah dengan ketampanan anak laki-laki itu. Ia mencoba mendekatinya dan bermain dengannya.
******
          Pada malam pergantian tahun, Liam mengajak Kelly untuk pergi bersamanya menyaksikan malam pergantian Tahun di kota London. “Maukah kamu pergi bersamaku malam ini?” ajak Liam. “Entahlah, tapi kita mau kemana?” jawab Kelly. “kita akan pergi ke kota London untuk menyaksikan malam pergantian tahun di sana. Kamu mau? Aku juga ingin berbelanja sesuatu di London.” Sahut Liam. ‘’ Ya, baiklah aku mau. Kita ke sana sama siapa saja ? Mau belanja? Haha…  ‘’ tawa kelly. ‘’ Kita ke sana bersama Ellie dan Ron. Iya memangnya kenapa?’’ tanya Liam. ‘’ Tidak. Kita akan ke sana jam berapa? Kamu jemput aku ya?” pinta Kelly. “Kita sudah harus berangkat ke stasiun jam 15.00. Jadi, aku akan menjemput kamu sekitar jam 14.20, kamu juga sudah harus siap-siap ya.” Jawab Liam sambil senyum dan mengedipkan satu mata kepada Kelly.
          Seusai sekolah, Kelly langsung bersiap-siap. Ia tidak mau sampai terlambat dan mengecewakan pria yang ia sangat sayangi. Ia tidak lupa untuk menyempatkan waktunya untuk melihat adiknya dan mengurusnya meskipun adiknya sedang mengacaukan ruang tengah dengan mainannya.
          Waktu tepat menunjukan pukul 14.20, bell rumah Kelly pun berdering. Ketika itu, Kelly masih merapihkan ruang tengah yang telah dikacaukan oleh adiknya. Tom yang mendengar bell itu langsung menuju ke pintu dan membukanya. Ketika pintunya dibuka, Liam bertanya “Hey adik kecil, ka Kellynya ada?” “Tidak ada! Kamu ngapain sih datang-datang ke rumah orang jam segini?” omel Tom. Tak lama kemudian Kelly muncul dan melihat Tom sedang memarahi Liam. Dengan seketika Kelly pun berkata “Tom! Hentikan itu! Itu sangatlah tidak sopan! Masuk ke kamar mu sekarang atau kaka telepon mama agar kamu dapat hukuman!?” Tom pun lansung pergi ke kamar dan Kelly pergi bersama Liam, Ellie, dan Ron.
******
          Sesampainya di London, mereka segara menuju ke sebuah restaurant. Ketika di restaurant Liam menyuruh Ellie dan Kelly untuk tetap tinggal di restaurant tersebut sampai ia dan Ron kembali. Mereka menunggu kedatangan mereka kembali dengan membicarakan tentang hubungan Ellie dan Ron. Mereka pun tidak jarang membuat lelucon antara Ron dan Liam, sehingga mereka tertawa terbahak-bahak.
          Setelah hampir 3 jam mereka menunggu kehadiran 2 pria itu, akhirnya mereka datang. Lalu mereka langsung menuju ke sungai thames atau tengah-tengah kota London. Sebelumnya Ellie dan Ron sudah mengetahui maksud dan rencana Liam mengajak Kelly ke London pada saat malam pergantian tahun. Akan tetapi, mereka pura-pura tidak tahu karena ini merupakan sebuah kejutan untuk Kelly.
          Di dalam perjalanan mereka menuju ke tengah-tengah kota London, mereka berfoto-foto ria. Mengabadikan momen-momen mereka di kota London menjelang malam pergantian tahun. Ketika itu pula, Kelly merasa semakin dekat dengan Liam. Ia pun merasakan sesuatu yang berbeda dari diri Liam, tetapi ia tidak ingin berpikiran yang aneh-aneh terlebih dahulu.
          Ketika mereka sampai di tengah-tengah kota London, waktu masih menunjukan pukul 10.45. Akan tetapi, suasanya sudah ramai, banyak orang di sana, dan banyak pula pasangan-pasangan yang sedang menikmati suasana di kala itu. Mereka teruslah menunggu sampai waktu menunujukan pukul 00.00.
          Agar tidak bosan, Ron memulai aksi konyolnya di depan pacarnya dan 2 orang sahabatnya. Ia meniru gerakan guru yang dibenci teman-temannya di sekolah. Mereka pun tertawa melihat aksinya. Mereka pun membicarakan mengenai Rosella, anak termanja dan terangkuh di sekolah. Mereka membicarakan banyak hal. Sampai pada akhirnya jam tepat menunjukan puku 23.40, yang artinya sebentar lagi acaranya akan dimulai. Liam pun menyegerakan menjalankan rencananya. Ketika itu pun, Ellie dan Ron terpisah dan mereka berdua. Hal itu sengaja dilakukan oleh Ellie dan Ron agar mereka bisa mempunyai waktu berduaan. Setelah menyadari kepergian 2 orang temannya, Kelly pun panik, namun Liam berusaha menenangkannya. Setelah Kelly tenang, barulah Liam menyatakan cintanya.
          ‘’Kelly, bolehkah aku meminta sesuatu darimu ?” tanya Liam. ‘’Ya, apa itu ?’’ tanya Kelly. ‘’ Selama ini aku sangatlah mengagumi. Aku menyukai tawamu, candamu, bahkan berada bersamamu. Ketika kamu tidak masuk sekolah selama 2 hari, aku sangatlah kesepian karena tidak ada seorang bidadari cantik yang menghiburku, bidadari yang mewarnai hari-hariku. Ketika kita study tour ke Perancis, aku sangatlah senang karena pada saat itu aku merasa kita semakin dekat dan pada saat ini aku bahkan merasa lebih dekat lagi denganmu. Aku ingin sekali memilikimu, karena sehari tanpamu sangatlah menyiksa hati dan pikiranku. Aku sayang kamu Kelly dan sangat mencintaimu. Jadi, aku ingin kita berpacaran, mau kah kamu menjadi pacarku ? ‘’ tanya Liam. ‘’ Haa??... Aku tidak bisa mempercayai hal ini terjadi padaku. Aku memang sudah lama menyukaimu bahkan dari hari pertama kamu masuk sekolah. Aku sangatlah tersanjung mendengar kata-katamu itu. Aku pun merasakan kedekatan antara kita juga. Uhm… ya, baiklah aku mau. ‘’ jawab Kelly sembari tersenyum malu.
          Liam pun sangatlah senang mendengar jawaban yang keluar dari mulut Kelly, begitu pun Kelly yang selama ini menginginkan hal ini terjadi kepadanya. Ketika itu Liam memakaikan kalung yang tadi dibelinya. Di kalung itu terdapat tulisan ‘’KeLi’’ (yang berarti Kelly dan Liam) sebagai bandulannya. Setelah memakaikannya kalung itu, Liam pun langsung memeluk erat Kelly dan berkata ‘’aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku cinta kamu. Kalung itu aku berikan kepadamu agar kamu selalu mengingat hubungan kita.’’ Kelly menitihkan air mata haru dan bahagia ketika mendengar kata-kata yang diucapkan Liam. Kelly pun membalas ‘’ aku juga tidak akan meninggalkanmu. Aku sangatlah sayang kepadamu.’’
          Liam dan Kelly melepaskan pelukan erat dan hangat mereka di kala udara di sekitar dingin. Mereka saling berpegangan tangan. Ketika Kelly melihat jam tangannya, ia pun kaget karena jam menunjukan tepat pukul 23:58. Liam pun yang menyadarinya langsung membawa Kelly ke suatu jembatan kecil nan romantis. Di sana banyak sekali pasangan-pasangan yang sedang menikmati suasana romantis bersama pasangannya.
          Kelly pun sangatlah bahagia memiliki seorang pacar seperti Liam karena sudah lama sekali Kelly menginginkan berpacaran dengan Liam. Mereka sangatlah menikmati suasana malam pergantian tahun itu. Mereka tiada hentinya menyaksikan kambang api dan ketika itu pula mereka disuguhi alunan musik dari grup band coldplay dan one direction.
          Selesai menikmati malam pergantian tahun di London mereka pun memutuskan untuk segara pulang. Seusai acara, Ellie dan Ron muncul dan mengucapkan selamat atas hubungan yang baru saja terjalin antara mereka. Kelly dan Liam pun berterimakasih, tetapi pipi Kelly langsung berwarna merah merona setelah mengucapkan terimakasih. Mereka pun tertawa melihat pipi Kelly yang langsung memerah ketika Ellie dan Ron mendatanginya. Selama di perjalan pulang mereka berbincang-bincang mengenai pernyataan cinta yang dinyatakan Liam kepada Kelly.
          Akhirnya, mereka pun sampai di rumah masing-masing. Sesampainya di depan rumah Kelly, Liam mencium kening Kelly dan berpamitan pulang. Kelly sangatlah senang atas kejadian yang menimpa dirinya pada hari itu.
          Hari-hari Kelly pun berubah menjadi semakin berwarna, Liam pun begitu. Mereka merupakan pasangan yang sangat bahagia. Mereka saling menjaga dan menyayangi satu sama lain. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Liam juga tidak jarang bermain bersama Tom di rumah Kelly. Bahkan Liam sering membawakan mainan untuk Tom ketika ingin bermain ke rumah Kelly. Kelly pun sering di undang untuk menghadiri makan malam di rumah Liam bersama keluarganya.
          Ketika Kelly berulang tahun yang ke-16 tahun, Liam memberikan kejutan yang sangatlah romantis. Bahkan orang tua Kelly yang hadir di acara pesta ulang tahun anaknya pun terharu melihat rasa sayang Liam terhadap anaknya itu. Liam juga memberikannya hadiah kalung yang terdapat belahan dari sebuah hati sebagai bandulannya dan belahan yang satunya lagi dimiliki oleh Liam sendiri, jika belahan-belahan itu disatukan akan membetuk sebuah hati yang utuh. Tak lupa Liam memberikannya gelang bertahtakan permata yang dipesannya dari toko emas terbaik di Perancis.
          Liam pun pernah mengajak Kelly makan malam romantis di sebuah kafe yang menawarkan suasana romantis ala negeri menara eiffel. Kelly merupakan gadis yang teristimewa bagi Liam, begitupun Liam bagi Kelly. Banyak pasangan di sekolah mereka yang ingin memiliki hubungan seperti mereka. Bahkan Ellie dan Ron pun salut terhadap hubungan mereka yang pastinya lebih baik daripada hubungan mereka sendiri. Ellie dan Ron terkadang terlibat konflik bahkan mereka hampir saja ingin memutuskan hubungan mereka, tetapi Kelly dan Liam menyelamatkannya. Sehingga hubungannya masih terus berjalan.
******
          Di saat kebahagian itu sedang diperoleh Kelly, kesedihan pun datang menghampirinya. Ia pikir, Ia akan tetap selalu bersama Liam akan tetapi kenyataannya tidak. Sebulan setelah ulang tahun Kelly yang ke-17, mereka harus berpisah dikarenakan Kelly harus ikut dengan ibunya untuk tinggal di Indonesia, sedangkan Tom tetap tinggal bersama ayahnya di Inggris.
          Ia sangatlah sedih karena harus berpisah dengan Liam. Mereka telah berjanji tidak akan meninggalkan satu sama lain. Ketika di bandara Kelly menangis sambil memeluk Liam dengan erat seolah-olah tidak mau kehilangan dirinya. Di saat itu pula, Liam berusaha menghiburnya dengan mengatakan “walaupun kita berada di belahan dunia yang berbeda, kita tidak akan melupakan satu sama lain. Kamu juga akan selalu ada di hatiku Kelly. Ada atau tidak adanya kamu di sini aku merasa selalu ada bersamaku, karena perasaan kita saling menyatu. Aku tahu kamu sangatlah sedih karena kamu tidak akan bertemuku lagi keesokan harinya karena kamu sudah berada di tempat yang berbeda denganku dan mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk dapat bertemu kembali, tetapi ingat kata-kataku walaupun aku tidak ada bersamamu, lihatlah kalung yang terukir nama kita berdua dan kalung hati itu. Karena di saat kamu melihatnya dan mengenakannya setiap saat, di setiap saat itu pula kamu akan selalu mengingatku. Aku memang tidak ada bersamamu tapi hatiku dan rasa sayangku selalu menyertaimu. Kita tidak akan pernah berakhir Kelly, kita akan tetap dapat berhubungan satu sama lain. Kita saling kirim kabar saja.”
          “Aku benar-benar tidak bisa berpisah darimu. Aku sangat menyayangimu dan setelah apa yang telah kita lewati bersama itu sangatlah sulit untuk diterima bahwa sekarang aku harus berpisah denganmu dan tiada orang yang dapat menghiburku di sana. Bagaimana aku bisa bahagia jika kamu tidak ada di sisi ku?” tanya Kelly yang sedang menangis. “Percayalah kamu akan baik-baik saja ada atau tanpa aku. Dan aku yakin kita pasti akan bertemu lagi suatu hari nanti.  Aku tidak akan pernah mengkhianati cinta kita. Aku juga tidak mau kau pergi dariku, tapi kamu harus ikut orang tuamu. Aku hanyalah pacarmu sayang sehingga aku tidak punya kuasa atas dirimu. Sering-seringlah kita mengirim kabar dan tetap jaga kepercayaan dan komunikasi antara kita agar hubungan kita tetap terjalin.” Pinta Liam. Di saat bersamaan Ellie dan Ron yang sedang menyaksikan ikut menangis karena mereka juga harus merelakan kepergian temannya.
          Setelah Kelly sedikit tenang, barulah ibunya Kelly menuju ke pesawat. Di dalam pesawat ia terus menitihkan air mata kesedihan yang amat mendalam. Ia ingat betul pesan-pesan Liam untuknya. Sekarang ia hanya dapat menatap dinding hampa di depannya sambil menangis, berharap agar ia bisa kembali ke Inggris secepatnya. Semua kenangan itu terekam jelas di kepala Kelly, ia benar-benar sedih atas perpisahan dirinya dengan Liam. Kenangan dimana ia selalu menghabiskan waktu bersamanya.
          Satu minggu sudah kedatangan Kelly di Indonesia dan ia masih saja terpukul atas perpisahan itu. Ibunya yang melihat anaknya menjadi sangat murung seperti sekarang ini sangatlah perihatin. Ia tidak bisa kembali ke Inggris karena ibunya telah bercerai dengan ayahnya. Ibunya tidak tahu apa yang dapat ia lakukan agar anaknya kembali normal seperti dulu.
          Sehari sebelum Kelly masuk ke kampus barunya, Liam menyapanya melalui salah satu jejaring sosial. Kelly merasa terhibur dan ketika itu pun Liam menyemangatinya. Liam terlihat tenang walaupun ia juga merasa kesepian karena kekasih hatinya pergi.  Jauh di lubuk hatinya, ia sangat ingin menyentuhnya lagi dan menghabiskan waktu bersama lagi, akan tetapi itu tidak mungkin. Kelly selalu berusaha tegar atas penderitaan yang ia alami sekarang, tetapi ia tidak bisa. Setiap ia mencoba untuk tegar ia selalu saja menangis.
          Keesokan harinya, Kelly masuk ke kampus barunya di Indonesia. Ia merasa kesepian karena biasanya Liam selalu ada untuknya. Ia kuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta. Baginya suasananya 100% berbeda dengan universitas yang pernah didatanginya bersama Liam di Inggris. Orang-orangnya terlihat asing, bahkan menatap Kelly dengan tatapan menyeramkan. Kelly tidak menyadari bahwa dirinyalah mahasiswa yang berbeda dengan yang lainnya. Kelly merasa tidak nyaman dengan dengan universitasnya yang baru. Ia teringat akan universitas yang akan dimasukinya bersama Liam setelah lulus sekolah.
          Ia merupakan mahasiswa yang tidak pernah terbuka dengan siapapun selama berkuliah di universitas itu. Ia pun terlihat selalu murung. Walaupun kuliahnya berjalan dengan lancar tetapi sebenarnya Kelly masih sangat tertekan. Sampai-sampai ia jatuh sakit dan ia harus dirawat di rumah sakit karena menderita thypus.
          Tiga bulan setelah itu, dia mendapat kabar bahwa Liam mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan ia menderita koma. Kelly pun semakin terpukul mendengar kabar itu, ia meminta dan memohon kepada ibunya agar bisa kembali ke Inggris. Akan tetapi, ibunya tidak mengijinkannya dengan alasan harus mengurus nenek. Kelly pun merasa semakin tersiksa. Ia hanya bisa menangis dan menangis dan menunggu kabar selanjutnya dari Ellie. Bahkan ia pun kehilangan nafsu makan, ia juga tidak pernah berbicara kepada siapapun. Ibunya merasa sangat bersalah, tetapi mereka sudah tidak bisa kembali ke Inggris karena suaminya telah menikah lagi dengan sekretarisnya dan Tom diurus oleh neneknya di Inggris sana,
          Setiap hari Kelly hanya bisa meratapi keadaannya yang sangat menyiksa dirinya itu. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, yang ia lakukan adalah hanya berharap, berharap, dan berharap agar ia bisa kembali ke Inggris dan berkumpul bersama Liam, Ellie dan Ron. Ia juga menginginkan bertemu dengan Tom, adik kecilnya yang sangat ia sayangi. Ia selalu menatapi bintang-bintang di langit, menunggu ada satu bintang yang jatuh dan membuat sebuah harapan. Tak lupa ia mengharapkan kesembuhan untuk Liam. Ia tidak pernah berhenti berharap untuk dapat kembali ke Inggris dan berkumpul lagi bersama pacar, sahabatnya, dan juga adiknya.